Tulungagung,klikwartanew.com – BAZNAS meluncurkan program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung kemarin, Jum’at (15/11) pukul 8.00 sampai selesai. BMD merupakan inisiatif penyaluran dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang berfokus pada layanan keuangan mikro untuk mustahik pelaku usaha mikro, khususnya dalam bentuk pembiayaan permodalan serta pendampingan usaha. BMD menerapkan prinsip al-Qardh al-Hasan, yaitu pembiayaan tanpa bunga dan tanpa biaya administrasi, sehingga sangat menguntungkan bagi para mustahik.
Program zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan database muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat) yang semakin tertata, BAZNAS mampu menyalurkan bantuan dengan lebih tepat sasaran. Selain itu, berbagai program BAZNAS juga memberikan bekal kepada penerima manfaat, termasuk untuk persiapan masuk perguruan tinggi, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. Diharapkan, BAZNAS Jawa Timur dan BAZNAS pusat dapat berkolaborasi lebih erat dalam menangani kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan di wilayah ini.
BAZNAS Kabupaten Tulungagung terus memperkuat dukungannya terhadap pemberdayaan usaha mikro di wilayah ini. Hingga saat ini, dana hampir 200 juta rupiah telah dikucurkan, yang sebagian besar disalurkan untuk mendukung kegiatan seperti program Car Free Day dan berbagai usaha kecil lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, H. Abdul Wachid, S.IP.
“Di masa mendatang, kami berencana mendirikan Micro Finance Institute, yaitu sebuah pusat kajian yang berfokus pada pemberdayaan dan peningkatan usaha-usaha mikro. Kami ingin menjadikan tempat ini sebagai pusat peningkatan kapasitas usaha mikro, yang tentunya akan kami dukung dengan kolaborasi bersama OPD dan kampus-kampus di Tulungagung,” ungkap Abdul Wachid.
Melalui inisiatif ini, BAZNAS Kabupaten Tulungagung berkomitmen tidak hanya sebagai lembaga penyalur dana, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi para pelaku usaha mikro untuk mencapai kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Saat ini, terdapat 25 titik BMD di seluruh Indonesia yang tersebar di 17 provinsi, dengan BMD Tulungagung sebagai titik keempat di Jawa Timur setelah BMD Sawojajar di Malang, BMD Sampang, dan BMD Ponorogo. BMD Tulungagung diinisiasi pada Juli 2024 melalui kemitraan antara BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Tulungagung, yang melibatkan sharing cost. BAZNAS Tulungagung menyediakan kantor BMD serta dukungan anggaran senilai Rp82.282.500, digunakan untuk renovasi kantor serta penyediaan fasilitas dan inventaris.
Sejak mulai beroperasi pada 9 September 2024, BMD Tulungagung telah menyalurkan pembiayaan kepada 105 mustahik pelaku usaha mikro dengan total pembiayaan mencapai Rp175.400.000, dan jumlah ini akan terus meningkat. Secara keseluruhan, program BMD telah membantu 10.674 kepala keluarga di seluruh Indonesia.
Zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan adanya database yang terstruktur untuk muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat), penyaluran zakat menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. BAZNAS juga telah merancang berbagai program yang memberikan bekal pendidikan, termasuk bantuan bagi calon mahasiswa, untuk membantu masyarakat dalam persiapan masuk perguruan tinggi.
“Semoga BAZNAS Jawa Timur dan BAZNAS pusat dapat berkolaborasi lebih erat dalam menangani permasalahan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Pimpinan BAZNAS RI, Kol. Caj (Purn) Nur Chamdani.
Melalui BMD, BAZNAS berharap mampu menyediakan solusi pembiayaan syariah bagi pelaku usaha mikro, membantu mereka dalam mengembangkan usaha dan menuju kemandirian ekonomi. Program ini menjadi salah satu upaya konkret BAZNAS dalam menyejahterakan mustahik di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program-program BAZNAS, termasuk BAZNAS Microfinance Desa (BMD), yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi.
“Kami pasti akan mendukung untuk kemanfaatan sosial masyarakat, membantu pengentasan kemiskinan, dan pendidikan. Saat ini, sudah ada 500 orang yang mengantre untuk mengajukan BMD, menunjukkan program ini sangat bermanfaat,” ujar PJ. Bupati Tulungagung, Heru Suseno, M.T.
Pemkab Tulungagung akan terus mensuport inisiatif BAZNAS untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat.